MAKNA DAN FILOSOFIS DALAM KIDUNG LELAYU PITRA YAJNA
Kata Kunci:
Makna filosofis, kidung LelayuAbstrak
Abstrak: Tulisan ini merupkan ulasan makna filosofi yang terkandung dalam setiap bait kidung lelayu yang digunakan dalam upacara pitra yadnya umat Hindu Jawa di Pringsewu. Dalam ajaran agama Hindu terdapat tiga kerangka dasar agama yaitu, Tattwa (filsafat), Susila (Etika), dan Acara (Upacara). Ketiga kerangka ajaran agama Hindu ini merupakan kesatuan yang utuh, terjalin dan tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaanya. Arti ketiga arti dari kerangka dasar tersebut masing-masing adalah tatwa merupakan landasan filosofis ajaran agama dan sekaligus digunakan sebagai pandangan hidup manusia, susila adalah suatu tindakan atau tingkah laku yang didasarkan atas kebaikan dalam kaitan mencapai suatu tujuan hidup beragama, susila merupakan landasan dan pedoman moral yang meliputi ajaran tentang tingkah laku yang ditujukan untuk memupuk moral dan budhi ekerti, dan acara merupakan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan beragama meliputi tradisi dan aktivitas-aktivitas hidup keagamaan. Ketiga kerangka dasar ini merupakan landasan dalam pelaksanaan Panca Yajna. Salah satu pelaksanaan yajna adalah Pitra Yajna dalam ritual persembahyangan Pitra Puja, khususnya yang dilaksanakan masyarakat Jawa yang beragama Hindu di Pringsewu. Dalam persembahyangan, Pitra Puja terdapat kidung yang mengiringi ritual tersebut yaitu Kidung Lelayu.
Kata Kunci : Makna filosofis, kidung Lelayu