https://ejournal.stahlampung.ac.id/index.php/jpastahlampung/issue/feed JPA : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA 2025-03-21T00:00:00+00:00 Suyono ssuyono876@gmail.com Open Journal Systems <h2 style="text-align: center;"><strong><em>JPA (JURNAL PENDIDIKAN AGAMA)</em></strong></h2> <p><strong>Jurnal Pendidikan Agama diterbitkan dua kali dalam satu tahun, yaitu bulan Maret dan September. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta, STAH Lampung ikut melaksanakan pembangunan dibidang pendidikan, sehingga mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia Hindu. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan salah satunya dengan menerbitkan Jurnal dengan nama; Jurnal Pendidikan Agama. Jurnal Pendidikan Agama terbit kali ini memuat hasil-hasil penelitian di bidang Pendidikan Agama Hindu, Hukum Hindu dan Kebudayaan.</strong></p> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <h2> </h2> <div id="content"> <div id="journalDescription"><hr /> <table class="data" width="100%" bgcolor="#48494b"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>Journal title</strong></em></td> <td width="50%"><em><strong>: Jurnal Pendidikan Agama Hindu</strong></em></td> <td rowspan="9" width="30%"> </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>Initials</strong></em></td> <td width="80%"><em><strong>: JPA</strong></em></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>Frequency</strong></em></td> <td width="80%"><em><strong>: 2 Issues per year (Maret &amp; September)</strong></em></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>DOI</strong></em></td> <td width="80%"><em><strong>: </strong></em></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>Print ISSN</strong></em></td> <td width="80%"><em><strong>: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1327054620&amp;1&amp;&amp;">2086-5864</a></strong></em></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>Online ISSN</strong></em></td> <td width="80%"><strong><em>: </em></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>Editor-in-Chief</strong></em></td> <td width="80%"><em><strong>: Suyono</strong></em></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>Publisher</strong></em></td> <td width="80%"><em><strong>: <a href="https://stahlampung.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Sekolah Tinggi Agama Hindu Lampung</a></strong></em></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><em><strong>Citation Analysis</strong></em></td> <td width="80%"><em><strong>: <a href="https://scholar.google.com/citations?user=j-1gePsAAAAJ&amp;hl=id" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a></strong></em></td> </tr> </tbody> </table> </div> </div> </div> </div> https://ejournal.stahlampung.ac.id/index.php/jpastahlampung/article/view/115 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI PASRAMAN MELALUI SENI TARI DAN PERAN ORANG TUA 2022-11-21T16:25:07+00:00 Ni Made Indrayani stahlampungweb@gmail.com Ni Made Resiana Dewi stahlampungweb@gmail.com <p>Pasraman merupakan lembaga pendidikan agama khususnya agama Hindu.<br />Berdirinya pasraman di Dusun Yogaloka Desa Sumur Kecamatan Ketapang Lampung<br />Selatan sudah berlangsung selama kurang lebih 3 tahun, didirikannya pasraman di Dusun<br />Yogaloka Desa Sumur pada tahun 2015, karena antusias anak-anak sangat tinggi untuk<br />mengikuti pasraman. Pada tahun 2021 pasraman di Dusun Yogaloka Desa Sumur<br />Kecamatan Ketapang Lampung Selatan kegiatan belajar mengajar tidak aktif atau fakum,<br />tidak ada lagi anak-anak berpasraman dan dukungan orang tua terhadap anak-anakpun<br />tidak terlihat karena anak-anak pasraman sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya<br />dengan bermain HP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah seni tari dapat<br />meningkatkan minat belajar di pasraman di Dusun Yogaloka Desa Sumur Kecamatan<br />Ketapang Lampung Selatan dan untuk mengetahui bagaimanakah peran orang tua dalam<br />meningkatkan minat belajar anak di pasraman di Dusun Yogaloka Desa Sumur Kecamatan<br />Ketapang Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data<br />dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sebagian besar<br />berbentuk keterangan dari hasil waancara, informasi dalam bentuk tulisan dan catatan<br />lapangan dianalisis deskriptif kualitatif non statistik. Berdasarkan hasil penelitian bahwa<br />minat belajar anak mengikuti pasraman meningkat setelah melakukan proses belajar<br />mengajar di pasraman melalui seni tari, respon anak-anak yang mengikuti proses belajar<br />mengajar melalui seni tari ini sangat baik, mereka bisa mengeksplor bakatnya dan minat<br />belajar anak terus meningkat. Orang tua merupakan orang yang paling berperan dalam<br />mendidik anak-anaknya dan sangat berpengaruh dalam meningkatkan minat anak untuk<br />berpasraman, peran orang tua antara lain sebagai fasilitator, motivator, pembimbing serta<br />pendidik.</p> 2025-03-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 JURNAL PENDIDIKAN AGAMA https://ejournal.stahlampung.ac.id/index.php/jpastahlampung/article/view/113 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BENTUK DAN FUNGSI PATUNG GAŅEŚA DI PEKARANGAN RUMAH 2022-11-21T16:12:28+00:00 Ni Gusti Ayu Made Afrianti stahlampungweb@gmail.com Made Aridana stahlampungweb@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap<br />Penempatan patung De a Gaņeśa di kalangan umat Hindu Bali yang seolah-olah menjadi<br />sebuah t en ba u Ada yang menempatkan patung De a Gaņeśa di pintu masuk umah<br />dengan maksud sebagai penghalang kekuatan negatif memasuki areal rumah yang dapat<br />mempengaruhi penghuni rumah. Pemasangan dan pemajangan da i patung Gaņeśa ini<br />seolah-olah menjadi trend di masyarakat Hindu Bali di Lampung dalam beberapa tahun<br />belakangan ini, termasuk juga di desa Rama Dewa Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten<br />Lampung Tengah. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode survei<br />pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan<br />dokumentas. Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah: Bagaimanakah persepsi<br />masyarakat terhadap bentuk dan fungsi patung Gaņeśa di halaman umah? Manfaat<br />penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi dan menambah pemahaman terkait<br />fungsi patung Gaņeśa dihalaman umahHasil penelitian ini dapat disa ikan sebagai be ikut<br />: penempatan patung De a Gaņeśa dihalaman umah dika enakan keyakianan masya akat<br />te hadap De a Gaņeśa sebagai de a pelindung da i ma a bahaya, dan be fungsi sebagai<br />aling-aling, pelindung pekarangan serta penolak bala, bentuk kesenian atau keindahan<br />untuk mempercantik halaman rumah. Kesimpulkan hasil penelitian, adalah bahwa Patung<br />Dewa Gaṇeśa yang ditempatkan dihalaman umah di desa Rama De a, Kecamatan<br />Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah, difungsikan sebagai patung religi dan patung<br />dekorasi. Kepada umat yang akan menempatkan patung Dewa Gaṇeśa dihalaman umah,<br />hendaknya memahami bentuk dan fungsi da i patung De a Gaņeśa Te sebut</p> 2025-03-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 JURNAL PENDIDIKAN AGAMA https://ejournal.stahlampung.ac.id/index.php/jpastahlampung/article/view/111 MAKNA TEO-EKOLOGIS DAN IMPLEMENTASIPELAKSANAAN UPACARA TUMPEK WARIGA DALAM UPAYA PELESTARIAN ALAM (STUDI DI DESA CAHYOU RANDU KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT) 2022-11-21T16:02:36+00:00 I Nyoman Tri Bayu Tanaya stahlampungweb@gmail.com Nyoman Sadra stahlampungweb@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna Teo-Ekologis pelaksanaan<br />Upacara Tumpek Wariga dalam upaya Pelestarian Lingkungan Hidup serta Implementasi<br />Pelaksanaan Upacara Tumpek Wariga dalam upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Desa<br />Cahyou Randu Kecamatan Pager Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat.Penelitian ini<br />termasuk penelitian kualitatif dengan tipe studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan<br />gambaran hasil penelitian yang mendalam, sebagai informasi yang disampaikan tampak<br />bagaimana adanya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi<br />yang mendalam terhadap responden. Teknik analaisis data mengunakan reduksi data,<br />penyajian data, dan penarikan kesipulan. Berdasarkan hasil peneltian dapat disimpulkan<br />bahwa makna teo-ekologis pelaksanaan Upacara Tumpek Wariga dalam upaya Pelestarian<br />Lingkungan Hidup di Desa Cahyou Randu ditunjukan sebagai bentuk ungkapan moral<br />manusia dalam bersyukur kepada Hyang Widhi yang memberikan bumi atau perthiwi<br />sebagai tempat memperoleh sumber kemakmuran dan kehidupan. Etika lingkungan<br />merupakan suatu kesadaran etis terhadap lingkungan. Manusia perlu melakukan hubungan<br />dengan alam melalui pendekatan humanisme dan religus. Hal ini bisa dilakukan dengan<br />upacara keagamaan yang bersifat ekologis salah satunya upacara tumpek wariga. Upacara<br />ini merupakan bentuk hormat terhadap tumbuhan sebagi komponen utama alam.<br />Implementasi Pelaksanaan Upacara Tumpek Wariga dalam Upaya Pelestarian Lingkungan<br />Hidup di Desa Cahyou Randu Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat<br />yang jatuh pada hari Saniscara Kliwon Wuku Wariga atau 210 hari sekali.Tumpek Wariga<br />juga disebut Tumpek Bubuh, Tumpek Uduh, Tumpek Pengatag atau Tumpek Pengarah.<br />Pelaksanaan upacara Tumpek Wariga adalah merupakan hari peringatan turunnya kekuatan<br />manifestasi Sang Hyang Widhi dalam SwabhawaNya sebagai Sang Hyang Sangkara ke<br />dunia untuk menganugrahkan kesuburan serta kemakmuran alam semesta beserta isinya,<br />khususnya bagi Umat Hindu.</p> 2025-03-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 JURNAL PENDIDIKAN AGAMA https://ejournal.stahlampung.ac.id/index.php/jpastahlampung/article/view/116 FUNGSI DAN MAKNA KESENIAN BALEGANJURPADA UPACARA PIODALAN DI PURA PUSEHDUSUN CAKAT RAYA KAMPUNG MENGGALA KECAMATAN MENGGALA TIMUR KABUPATEN TULANG BAWANG 2022-11-21T16:28:56+00:00 Teguh Samiadi teguhsamiadi@gmail.com I Made Sudarta sudharta@gmail.com <p>Kesenian Baleganjur di Kampung Menggala dapat dibilang eksis karena<br />banyaknya masyarakat Bali yang beragama Hindu dan Kesenian Baleganjur merupakan<br />bagian penting dalam upacara keagamaan dan adat masyarakat.Kesenian Baleganjur sering<br />dipentaskan pada saat upacara piodalan Pura Puseh Kampung Menggala. Pementasan<br />kesenian Baleganjur ini sangat ditunggu-tunggu oleh umat Hindu yang mengikuti prosesi<br />odalan Pura Puseh. Persoalan pokok yang diteliti yaitu: Apa fungsi kesenian Baleganjur<br />pada upacara piodalan di Pura Puseh Dusun Cakat Raya Kampung Menggala Kecamatan<br />Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang? Dan apa makna kesenian Baleganjur pada<br />upacara piodalan di Pura Puseh Dusun Cakat Raya Kampung Menggala Kecamatan<br />Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang? Adapun jenis penelitian yang digunakan<br />adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang mengkaji dan yang dapat<br />menggambarkan realita sosial yang kompleks dan konkrit. Fungsi kesenian Baleganjur<br />pada Upacara Piodalan di Pura Puseh Dusun Cakat Raya Kampung Menggala Kecamatan<br />Menggala Timur memiliki dua fungsi pokok yaitu a. Fungsi Baleganjur sebagai fungsi<br />Keagamaan/Pemujaan Kesenian tabuh Baleganjur pada odalan Pure Puseh merupakan<br />kebutuhan yang harus ada untuk ditampilkan. Jadi fungsi Baleganjur pada odalan Pura<br />Puseh Banjar Wira Dharma adalah untuk fungsi pemujaan atau keagamaan. Dipercaya<br />bahwa datangnya roh leluhur, oleh masyarakat diyakini bahwa leluhur merestui apa yang<br />menjadi harapan masyarakat dalam prosesi yang mereka lakukan. b. Fungsi Baleganjur<br />sebagai Non Keagamaan/Kesenian Tradisional Kini setelah odalan dipentaskan kembali<br />kesenian Baleganjur di wantilan Jabe Tengah Pura Puseh. Fungsi kali ini adalah sebagai<br />hiburan untuk warga setelah pelaksanaan odalan Pura Puseh selesai. Dari beberapa<br />wawancara yang penulis lakukan maka diketahui bahwa terdapat beberapa makna tentang<br />kesenian Baleganjur pada saat upacara piodalan khususnya di Pura Puseh Dusun Cakat<br />Raya Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur. Makna kesenian Baleganjur<br />tersebut adalah sebagai berikut : a. Makna Spiritual b. Makna Kerukunan d. Makna<br />Estetika e. Makna Budaya. f. Makna Edukasi</p> 2022-11-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 JURNAL PENDIDIKAN AGAMA https://ejournal.stahlampung.ac.id/index.php/jpastahlampung/article/view/114 PERAN PARISADA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI ETIKA POLITIK HINDU STUDI DI KABUPATEN TULANG BAWANG 2022-11-21T16:20:12+00:00 Wayan Sukarlinawati stahlampungweb@gmail.com Wayan Putu Umbara stahlampungweb@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondidi politik Agar berjalannya roda<br />pemerintahan daerah yang baik, baik untuk tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, maka<br />orang yang duduk di kursi pemerintahan harus orang-orang yang berkompeten untuk<br />menjalankan roda pemerintahan, karena tidak setiap orang mampu menjalankan roda<br />pemerintahan dengan baik. Partisipasi politik adalah kegiatan masyarakat, dimana<br />masyarakat berperan serta secara aktif dalam pemilihan pemerintah, yang secara langsung<br />maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan publik (public policy). Umat Hindu<br />diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam politik praktis dengan mengedepankan<br />kesadaran politik dan etika politik yang santun berlandaskan kitab Suci Weda. Persoalan<br />pokok yang dijadikan rumusan masalah yaitupertama, Bagaimanakah kondisi politik Umat<br />Hindu di Kabupaten Tulang Bawang? Dan kedua Bagaimana Parisada Kabupaten Tulang<br />Bawang Menanamkan Nilai-Nilai Etika Politik Hindu pada Umat Hindu? Jenis penelitian<br />yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang mengkaji dan<br />yang dapat menggambarkan realita sosial yang kompleks dan konkrit. Parisada Kabupaten<br />Tulang Bawang telah melakukan upaya pembelajaran politik dengan menanamkan nilai-nilai<br />etika politik berdasarkan pada ajaran sastra Hindu yang terdapat pada Kitab Suci atau<br />sumber sastra lainnya berupa Lontar Pati Raja Gundala. Maksud penanaman nilai etika<br />politik Hindu ini adalah agar umat Hindu dapat menilai dan menyikapi segala bentuk<br />dinamika politik yang terjadi baik pada sistem politiknya, perilaku politikus atau pun<br />kegiatan-kegiatan lainnya yang berindikasi pada perilaku politik yang ada. Parisada<br />Kabupaten Tulang Bawang telah memberikan pembelajaran etika politik melalui pertemuan<br />dan koordinasi, yang hal ini dibenarkan oleh para tokoh pendidik, tokoh masyarakat, dan<br />tokoh agama yang ada di Kabupaten Tulang Bawang. Hal ini ditunjukkan pula oleh<br />keberhasilan dua tokoh politik muda dari masyarakat Bali yang lolos Pemilihan Legislatif<br />2019 lalu yaitu yaitu I Ketut Saspiyanto dari Dapil IV (Gedong Meneng), dan Ketut Kasub<br />Indrajaya Dapil II (BanjarAgung, Banjar Margo dan Banjar Baru)</p> 2025-09-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 JURNAL PENDIDIKAN AGAMA https://ejournal.stahlampung.ac.id/index.php/jpastahlampung/article/view/112 PERSEPSI TRI HITA KARANA MENURUT UMAT HINDU DI DUSUN SIDORUKUN PEKON KOTAAGUNG KECAMATAN KOTAAGUNG KABUPATEN TANGGAMUS 2022-11-21T16:07:26+00:00 I Made Sutharjana stahlampungweb@gmail.com Lasiyanto stahlampungweb@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi da penerapan ajaran Tri Hita<br />Karana masyarakat umat Hindu Dusun sidorukun Pekon Kotaagung Kecamatan Kotaagung<br />Kabupaten Tanggamus dalam kehidupan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif<br />dengan tipe studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian yang<br />mendalam, sebagai informasi yang disampaikan tampak bagaimana adanya. Pengumpulan<br />data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi yang mendalam terhadap<br />responden. Teknik analaisis data mengunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan<br />kesipulan. Berdasarkan hsil penelitian dapat disimpulkan bahawa; 1) Masyarakat umat<br />Hindu Dusun Sidorukun Pekon Kotaagung kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus<br />secara umum mengetahui Tri Hita Karana adalah merupakan ajaran agama Hindu, 2)<br />Masyarakat umat Hindu Dusun Sidorukun Pekon Kotaagung Kecamatan Kotaagung<br />Kabupaten Tanggamus secara umum dapat menyebutkan bagian-bagian dari Tri Hita<br />Karana, 3) Masyarakat umat Hindu Dusun Sidorukun Pekon Kotaagung Kecamatan<br />Kotaagung Kabupaten Tanggamus yang mayoritas Hindu jawa sebagian besar memahami<br />arti makna Tri Hita Karana, 4) Masyarakat umat Hindu Dusun Sidorukun Pekon<br />Kotaagung Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus pada umumnya mengerti arti<br />bagian dari Tri Hita Karana yaitu mengenai Parahyangan, 5) Masyarakat umat Hindu<br />Dusun Sidorukun Pekon Kotaagung Kecamatan Kotaagug Kabupaten Tanggamus<br />mengetahui bahwa puja Tri Sandya merupakan bagian dari pelaksanaan Parahyangan, 6)<br />Kegiatan lainya sebagai wujud implementasi dari Prahyangan yaitu sembahyang<br />kliwonan,pesantian,belajar kidung,belajar, 7) membaca Bhagavadgita dan kegiatan<br />keagamaan lainya rutin dilakukan oleh umat Hindu di Dusun Sidorukun, 8) Wujud bhakti<br />juga dilakukan oleh umat Hindu Dusun Sidorukun melalui kegiatan belajar membuat<br />banten ala Bali, sehingga nampak kalborasi antara Hindu Jawa dan Hindu Bali.</p> 2025-03-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 JURNAL PENDIDIKAN AGAMA https://ejournal.stahlampung.ac.id/index.php/jpastahlampung/article/view/117 FUNGSI LEMBAGA ADAT DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PINANDITA 2022-11-21T16:33:29+00:00 Suyono stahlampungweb@gmail.com Made Ardite Umbare stahlampungweb@gmail.com <p>Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian yang peneliti lakukan,<br />ditemukan salah satu permasalahan yang terjadi di desa ini ialah tingkat partisipasi<br />masyarakatnya yang masih rendah. Masyarakat hanya menyerahkan tanggungjawab<br />kepada kepala desa, Sehingga Kepala Desa di Kampung Menggala kesulitan untuk bisa<br />menampung aspirasi masyarakat. Saat dilaksanakan rapat Desa Masyarakat tidak mau<br />menyampaikan aspirasinya atau masyarakat Kampung Menggala khususnya Banjar Wira<br />Dharma sebut dengan “ ”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,<br />pertama : Bagaimana kepemimpinan Klian Banjar Wira Dharma Dusun Cakat Raya<br />Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang? Kedua,<br />bagaimana fungsi Klian Banjar Wira Dharma Dusun Cakat Raya Kampung Menggala<br />Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang dalam proses pelaksanaan<br />pembangunan desa? Kepemimpinan Klian Banjar Wira Dharma di Dusun Cakat Raya<br />Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang dalam masa<br />pandemi seperti saat ini, mengarah pada tipe kepemimpinan empati. Pertama, empati<br />membangun keterikatan. Kedua, empati memberikan pemahaman. Dengan kepemimpinan<br />empati dari Klian Banjar tersebut, maka akan membawa kita berpikir sebelum memberikan<br />penilaian dan membuat asumsi tentang kedekatan pemimpin dan anggotanya, dalam kasus<br />ini antara Klian banjar dengan warganya. Seperti halnya dalam jabatan kepala desa, dalam<br />hal ini Klian Banjar selaku pemimpin tertinggi di desa adat dapat dilihat fungsi<br />kepemimpinan Klian Banjar, dengan indikator sebagai berikut : Pertama, fungsi instruktif<br />yaitu fungsi yang menjelaskan bagaimana cara Pemerintah Desa Adat dalam hal ini adalah<br />Aparat Desa Adat dalam menentukan perintah maupun mengerjakan perintah.<br />Kedua, fungsi kumulatif yaitu fungsi yang dimiliki oleh Pemerintah Desa dalam hal ini<br />Aparat Desa ataupun Klian Banjar terhadap bagaimana cara menetapkan keputusan<br />terutama menyangkut masalah desa adat. Cara yang dilakukan Klian Banjar adalah dialog<br />dengan aparat Banjar dan juga dengan warga Banjar. Dari dialog tersebut pada akhirnya<br />Klian Banjar mendapatkan aspirasi</p> 2025-03-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 JURNAL PENDIDIKAN AGAMA