FUNGSI LEMBAGA ADAT DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PINANDITA
Keywords:
Kepemimpinan, Klian Banjar, Pembangunan Desa.Abstract
Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian yang peneliti lakukan,
ditemukan salah satu permasalahan yang terjadi di desa ini ialah tingkat partisipasi
masyarakatnya yang masih rendah. Masyarakat hanya menyerahkan tanggungjawab
kepada kepala desa, Sehingga Kepala Desa di Kampung Menggala kesulitan untuk bisa
menampung aspirasi masyarakat. Saat dilaksanakan rapat Desa Masyarakat tidak mau
menyampaikan aspirasinya atau masyarakat Kampung Menggala khususnya Banjar Wira
Dharma sebut dengan “ ”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,
pertama : Bagaimana kepemimpinan Klian Banjar Wira Dharma Dusun Cakat Raya
Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang? Kedua,
bagaimana fungsi Klian Banjar Wira Dharma Dusun Cakat Raya Kampung Menggala
Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang dalam proses pelaksanaan
pembangunan desa? Kepemimpinan Klian Banjar Wira Dharma di Dusun Cakat Raya
Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang dalam masa
pandemi seperti saat ini, mengarah pada tipe kepemimpinan empati. Pertama, empati
membangun keterikatan. Kedua, empati memberikan pemahaman. Dengan kepemimpinan
empati dari Klian Banjar tersebut, maka akan membawa kita berpikir sebelum memberikan
penilaian dan membuat asumsi tentang kedekatan pemimpin dan anggotanya, dalam kasus
ini antara Klian banjar dengan warganya. Seperti halnya dalam jabatan kepala desa, dalam
hal ini Klian Banjar selaku pemimpin tertinggi di desa adat dapat dilihat fungsi
kepemimpinan Klian Banjar, dengan indikator sebagai berikut : Pertama, fungsi instruktif
yaitu fungsi yang menjelaskan bagaimana cara Pemerintah Desa Adat dalam hal ini adalah
Aparat Desa Adat dalam menentukan perintah maupun mengerjakan perintah.
Kedua, fungsi kumulatif yaitu fungsi yang dimiliki oleh Pemerintah Desa dalam hal ini
Aparat Desa ataupun Klian Banjar terhadap bagaimana cara menetapkan keputusan
terutama menyangkut masalah desa adat. Cara yang dilakukan Klian Banjar adalah dialog
dengan aparat Banjar dan juga dengan warga Banjar. Dari dialog tersebut pada akhirnya
Klian Banjar mendapatkan aspirasi